Sunday, 28 January 2018

Rizal Ramli : Isu Kemiskinan Sebagai Masalah Bersama

Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli mengimbau masyarakat untuk menjadikan isu kemiskinan sebagai masalah bersama sehingga upaya mengatasinya bisa dilakukan bersama pula.

Imbauan itu disampaikan Rizal dalam Pertemuan Kebangsaan, yang bertajuk Mengawal Demokrasi: Menolak Politik SARA, Merawat Kebhinekaan, yang digelar oleh Nation and Character Building Institute (NCBI) di Jakarta, Sabtu (27 Januari 2018)

'Jadi, akhiri isu SARA dengan dengan cara ekonomi, dengan cara pengetasan kemiskinan,' kata Rizal dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Rizal, negara harus berusaha memenuhi kebutuhan dasar masyarakat seperti kebutuhan rumah tangga, kesehatan, dan kebutuhan menyekolahkan anak. Dengan pengentasan kemiskinan itu, rakyat merasa negara memperhatikan nasib mereka dan kecemburuan sosial di tengah masyarakat bisa diredam.



Diakui Rizal, Isu SARA dalam Pilkada serentak di 2018 ini juga bisa diredam dengan penegakan hukum tanpa pandang bulu. Siapa saja yang melanggar hukum harus diproses secara hukum tanpa melihat latar belakangnya. 'Karena memang begitulah hukum yang adil,' katanya.

Sementara Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila ( UKPPIP), Yudi Latif yang juga hadir sebagai pembicara pada acara itu menegaskan, kepentingan bersama kebangsaan seharusnya tidak dikorbankan demi kepentingan sesaat Pilkada. Harus ada pendekatan ke elite-elite politik agar tidak mengorbankan nilai kebersamaan dan keindonesiaan demi tujuan politik.

'Ingat, kehidupan politik itu jangka pendek, jangan mengorbankan kepentingan jangka panjang, ' tegas Yudi.

Rakyat, lanjutnya, harus diajak untuk menghindari upaya memecah belah bangsa dan tidak terseret oleh hoaks. Ditambahkannya, banyak partai politik yang dalam Pilkada DKI Jakarta berseberangan, kini bersama-sama mengusung calon yang sama di Pilkada daerah lain.

Dengan sikap partai itu, rakyat seharusnya melihat fakta-fakta ini secara cerdas. Membudayakan kecerdasan harus ditanamkan secara dini lewat dunia pendidikan.
Rizal Ramli

No comments:

Post a Comment