Saturday, 3 February 2018

Wakil Presiden Shalat Subuh Bersama UAS


Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla melaksanakan salat subuh berjamaah bersama Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Syafruddin dan ustad Abdul Somad di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, pada Ahad pagi, 4 Februari 2018.

"Wapres yang juga didampingi Mufidah Jusuf Kalla itu mengenakan pakaian baju koko putih dan kopiah putih tiba di Masjid Sunda Kelapa saat azan Subuh berkumandang," kata juru bicara wapres, Husain Abdullah, dalam siaran tertulisnya.

Pejabat lainnya yang hadir salat subuh bersama adalah Kepala Badan Intelijen Negara Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Kalla diketahui merupakan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia. Sedangkan Wakapolri sebagai Wakil Ketua DMI, dan Budi Gunawan sebagai pengurus DMI. (Baca juga Don't whack your teacher )

Usai salat subuh, JK dan Ustad Abdul Somad berjalan kaki menuju rumah dinas wakil presiden di Jalan Diponegoro, yang lokasinya tak begitu jauh dari masjid. Husain mengatakan, keduanya sarapan pagi bersama di rumah dinas JK.

Kemudian, JK bersama istri, Mufidah, kembali lagi ke Masjid Sunda Kelapa untuk menghadiri kuliah dhuha Ustad Somad.

Pada Jumat lalu, ustad Abdul Somad menjadi khatib salat Jumat di Masjid Agung Sunda Kelapa. Dia mengisi khutbah atas undangan pengurus masjid sekaligus Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Don't Whack Your Teacher

Guru honorer di SMAN 1 Torjun Ahmad Budi Cahyono meninggal dunia usia dianiaya muridnya, MH.

Tak lama setelah munculnya kabar ini, beredar di sosial media game atau aplikasi permainan bertema kekerasan Don't Whack Your Teacher atau Jangan Pukul Gurumu.

Gim Don't Whack Your Teacher ini sebenarnya sudah muncul sejak sekitar enam tahun lalu atau pada 2012. Gim ini bercerita mengenai seorang murid yang melampiaskan kekesalan kepada guru. Ada 13 cara untuk melampiaskan kekesalan itu.

Dari segi permainan, gim ini terbilang sangat mudah dimainkan. Tak perlu mesin ketik, cukup menggunakan tetikus.

(Baca juga LGBT Ancaman nyata )

Setelah memencet tombol play, pemain dapat melanjutkan permainan dengan memilih beberapa alat yang digunakan untuk pelampiasan kepada sang guru.

Barang-barang semisal semprotan serangga, kabel, kursi, gunting hingga vas bunga dapat digunakan sang murid untuk melukai sang guru. Ada sekitar 13 cara melampiaskan kekesalan sang murid terhadap gurunya.

Gim ini terpasang di beberapa laman penyedia gim. Format yang digunakan gim ini yaitu flash.

Dari segi tampilan, gim ini memang terbilang ekstrim. Tetapi, Box10 salah satu penyedia game ini memberikan peringatan di awal permainan.

'Gim ini mengandung adegan yang menampilkan kekerasan dan berdarah-darah. Jika kamu tak berharap menonton itu semua, tolong hentikan gim ini sekarang juga,' tulis peringatan yang ditampilkan.

( Baca juga Ketegasan aceh dalam menolak LGBT )

Model peringatan semacam ini biasanya muncul untuk gim-gim yang dimainkan orang dewasa. Jika mengacu The Entertainment Software Rating Board (ESRB) gim ini dapat digolongkan ke dalam peringkat AO atau Adult Only 18+.

Gim dengan model cerita pelampiasan kekesalan semacam ini juga muncul pada Don't Whack Your Boss dan Whack Your Computer.

Jadi, selalu berikan pengawasan terhadap permainan yang kamu suguhkan kepada anak atau saudaramu.

Ramai Netizen

Terang saja permainan ini mendulang kritikan netizen. Seperti akun gosip @Lambe_Turah yang kemudian diikuti banyak followers-nya.

'Pak @kemenkominfo tolong cekal game ini karena sangat tidak mendidik dan mengajarkan kekerasan terhadap seorang guru. Di dalam game ini nggak ada unsur menghibur sama sekali. Selain mengajarkan kekerasan. Mungkin kasus yang lagi viral saat ini di mana siswa membunuh gurunya. Salah satu terinspirasi dari game bodoh ini,' tulis akun itu.

Thursday, 1 February 2018

Israel Kembali Menembak Remaja Palestina


Remaja Palestina, Lays Haisam Abu Naim, 16 tahun, harus meregang nyawa. Dia tewas akibat tertembus peluru tajam yang diletupkan tentara Israel saat membubarkan warga Palestina di distri Mughir, timur laut Ramallah, pada Rabu, 31 Januari 2018 lalu.

Haisam sempat dilarikan ke Pusat Medis Palestina di Ramallah. Sayangnya, Kementerian Kesehatan Palestina menyebut Haisam mengalami luka parah dan meninggal dalam perjalanan menuju pusat medis.

Laporan Anadolu Agency pada Kamis, 1 Februari 2018 menyebutkan saksi mata sempat melihat militer Israel menggunakan peluru tajam dan bom gas air mata, untuk membubarkan bentrok warga Palestina. Sebagai serangan balasan, warga Palestina melempari militer Israel dengan batu.
Baca juga (Masyarakat aceh melaksanakan shalat gerhana )

Akibat peristiwa itu, hingga kini tercatat 17 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya terluka dalam aksi protes atas keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Selain di Ramallah, amarah warga Palestina sempat meluap saat delegasi AS berkunjung di Betlehem, Tepi Barat, pada Selasa, 30 Januari 2018. Puncaknya, para aktivis Palestina mengusir delegasi AS itu.

Aktivis mencegat kendaraan delegasi Departemen Luar Negeri AS, yang mengunjungi Kamar Dagang Betlehem dan meneriakkan slogan-slogan melawan kebijakan-kebijakan AS atas Palestina.

'Aktivis memberi tahu delegasi tersebut bahwa mereka tidak diterima di Betlehem, kemudian mengusir mereka dari Betlehem,' kata anggota Dewan Revolusioner kelompok Fatah, Mohammed Lahham.

Hingga saat ini belum ada komentar dari otoritas AS mengenai peristiwa tersebut.